Sejarah Gultik: Kuliner Legendaris Asal Sukoharjo

GRIZZLYDATA.COM – Gultik adalah salah satu ikon kuliner yang keberadaannya tidak lepas dari perkembangan makanan kaki lima di Jakarta. Di tengah modernisasi kota, hidangan sederhana namun sarat rasa ini tetap bertahan sebagai favorit banyak orang, terutama mereka yang menginginkan makanan lezat dengan harga terjangkau.

*Awal Mula Gultik

Gultik, singkatan dari gulai tikungan, memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Bagi warga Jakarta, kawasan ini tentu sudah tidak asing lagi. Tepatnya di perempatan Jalan Mahakam dan Jalan Bulungan, tempat ini menjadi pusat penjualan gultik sejak dahulu kala.

Nama gultik sendiri muncul karena lokasi berjualannya yang berada di tikungan jalan tersebut. Hal menarik lainnya adalah mayoritas pedagang gultik berasal dari daerah Sukoharjo, Jawa Tengah. Awalnya, para penjual gultik memulai usahanya di sekitar Bulungan, namun kemudian mereka berpindah ke kawasan Mahakam. Kemunculan gultik pertama kali tercatat pada akhir tahun 1980-an dan mulai dikenal luas pada awal 1990-an.

Di masa-masa awal, gultik populer di kalangan mahasiswa karena dikenal sebagai makanan murah dengan cita rasa yang luar biasa. Kuah gulai yang gurih dipadukan dengan potongan daging sapi dan nasi hangat menciptakan hidangan yang sulit untuk dilupakan. Meski porsinya kecil, rasanya yang autentik membuat banyak orang ketagihan.

*Pesona Kaki Lima yang Ikonik

Seiring berjalannya waktu, jumlah pedagang gultik terus bertambah. Mereka berjajar di sepanjang tikungan Blok M, menghadirkan suasana khas kuliner kaki lima yang begitu ramai, terutama saat malam hari. Gultik tidak hanya diminati mahasiswa, tetapi juga anak muda, pekerja kantoran, hingga siapa pun yang mencari makanan lezat dengan harga ramah di kantong.

Hingga saat ini, gultik tetap menjadi salah satu simbol kuat kuliner Jakarta. Sederhana namun penuh keunikan, gultik berhasil mempertahankan pendukung setianya dari berbagai generasi. Hidangan ini menyuguhkan cita rasa khas tradisional sekaligus pengalaman makan di pinggir jalan yang berkesan.

*Budaya yang Tetap Hidup

Di era inovasi kuliner seperti sekarang, gultik tetap memiliki posisi istimewa di hati para pencinta makanan kaki lima. Sejarah panjangnya menggambarkan bagaimana sebuah hidangan sederhana mampu bertahan melawan perubahan zaman sekaligus tetap relevan di kalangan masyarakat urban.

Dengan rasa otentik dan tradisi berjualan yang terus dijaga oleh para pedagangnya, gultik bukan hanya sebatas makanan melainkan juga bagian dari cerita budaya kota Jakarta. Kuliner ini akan selalu menjadi pilihan menarik bagi siapa saja yang menginginkan pengalaman menyantap makanan legendaris sarat nostalgia.

Baca Juga : 3 Kuliner Malam di Jakarta Barat yang Lezat dan Jadi Favorit

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *