3 Makanan Khas Papua Pegunungan yang Unik dan Sulit Ditemukan di Tempat Lain

GRIZZLYDATA.COM – Papua Pegunungan bukan hanya dikenal karena kekayaan budaya dan tradisi yang masih lestari hingga kini, tetapi juga karena keanekaragaman kulinernya. Provinsi ini menawarkan cita rasa makanan khas yang sulit dijumpai di daerah lain.

Keistimewaan kuliner Papua Pegunungan terletak pada bahan baku utamanya, yang memanfaatkan hasil alam khas daerah tersebut. Salah satu contohnya adalah sagu, yang tumbuh melimpah di hutan Papua, serta fauna lokal yang menjadi bagian integral dari tradisi memasaknya.

Lalu, apa saja makanan unik dari Papua Pegunungan? Berikut tiga di antaranya yang bisa menjadi pengalaman kuliner tak terlupakan.

Ragam Kuliner Unik Papua Pegunungan

Jika berkunjung ke Papua Pegunungan, sempatkan diri untuk mencicipi makanan khas yang tidak hanya otentik, tetapi juga sarat akan kearifan lokal. Berdasarkan referensi dari Drs. Alfiandra, M.Si., dan Mariyani, S.Pd., M.Pd., dalam buku *Ensiklopedia Kesukuan di Indonesia*, inilah tiga makanan khas yang patut dicoba.

1. Sate Ulat Sagu

Ulat sagu merupakan salah satu kuliner yang cukup populer, tidak hanya di Papua Pegunungan tetapi juga di wilayah Papua pada umumnya. Ulat ini bisa disantap mentah langsung dari alam atau diolah menjadi sate yang menggugah selera.

Meskipun bagi sebagian orang terdengar aneh untuk memakan ulat, rasa dari ulat sagu ternyata sangat lezat. Dagingnya menyerupai rasa ayam, dengan tekstur yang lebih lembut dan creamy. Kehadirannya menjadi simbol keberanian mencoba hal baru, sekaligus menonjolkan kekayaan kuliner lokal.

2. Udang Selingkuh

Udang selingkuh adalah salah satu sajian ikonik Papua Pegunungan yang sangat digemari. Nama unik ini berasal dari bentuk udangnya yang memiliki capit besar seperti kepiting, sehingga dianggap sebagai hasil “perselingkuhan” antara udang dan kepiting.

Rasanya lebih manis dibandingkan udang biasa, dengan tekstur lembut namun padat menyerupai daging lobster. Udang ini hidup di perairan tawar, khususnya Sungai Baliem, meski kadang juga ditemukan di Danau Paniai, Danau Tage, dan Danau Tigi.

Cara penyajiannya bervariasi: bisa direbus, digoreng, atau dibakar. Sering kali udang selingkuh dimasak tanpa tambahan bumbu agar cita rasa aslinya tetap terjaga. Namun, bagi yang suka berexperimen, menambahkan bumbu tentu menjadi variasi menarik.

3. Sarang Semut

Sarang semut bukan sekadar makanan biasa, melainkan juga tanaman herbal asli Papua dengan berbagai manfaat kesehatan. Jangan salah paham—ini bukan sarang semut sungguhan. Tumbuhan epifit dengan nama latin *Myrmecodia* ini tumbuh menempel pada pohon di hutan tropis.

Selain dikenal sebagai obat alami yang berkhasiat melawan kanker, diabetes, dan infeksi mikroba berkat kandungan polifenolnya, sarang semut juga diolah menjadi minuman herbal dengan cara merebusnya. Air rebusannya sering diminum oleh masyarakat setempat sebagai obat tradisional.

Tak hanya itu, sarang semut juga bisa dijadikan bahan dasar kue. Kue berbahan sarang semut memiliki rasa manis dan tekstur lembut, menyerupai bika ambon khas Medan. Ini menjadikannya pilihan menarik untuk dinikmati sebagai camilan khas Papua yang otentik.

Papua Pegunungan memang menyimpan banyak keunikan kuliner yang memikat. Dengan mencicipi makanan-makanan ini, bukan hanya rasa nikmat yang didapatkan, tetapi juga apresiasi terhadap tradisi dan keberagaman budaya lokal yang begitu kaya.

Baca Juga : Sejarah Gudeg: Hidangan Ikonis dari Yogyakarta

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *